Wednesday, 30 April 2014

Hajimeyou!

Ketika kebenaran dikembalikan kepada persepsi masing2 orang, tentu caranya akan berbeda-beda dan bisa jadi satu dengan yang lain akan saling menghabisi atas nama kebenaran yang diusung kepala masing-masing. 

Uchiha Madara ngebet banget pengen nguasain dunia untuk perdamaian dengan rencana Tsuki no Me. Tp dia gak nyadar kalo cara yang dia lakukan untuk mencapai perdamaian (versi kepalanya Madara) itu justru menimbulkan kekacauan dengan adanya Perang Dunia Shinobi IV.

Begitu juga dengan hari ini. Orang-orang senantiasa berkonotasi dengan hal-hal yang menurut perasaan mereka adalah baik. Seperti kata perdamaian. Konotasinya baik. Tapi, untuk mencapai hal itu digunakan cara yang merusak. Dengan penerapan Demokrasi yang justru membuat orang lain tanpa sadar merampas hak orang lainnya untuk mendapatkan kebebasannya sendiri.

Sayangnya, hidup ini bukan fantasy macam Naruto. Tapi, dalam cerita kehidupan selalu ada orang-orang seperti Madara dan Naruto. Orang yang niatnya baik tapi caranya salah. Dan orang yang memperjuangkan apa yang diyakininya untuk masa depan yang lebih baik dengan jalan yang benar. 

Dan kebenaran itu tidak mungkin datang dari tempat dimana perbedaan selalu ada. Ya, kebenaran tidak datang dari sisi manusia. Keberadaan hanya datang dari sisi Yang Maha Benar. Allah SWT. Dan karena keyakinan kita akan kebenaran itulah maka kita memilih untuk memperjuangkannya.

Saatnya memilih kebenaran bukan mencari pembenaran.

Finally, setelah sekian lama akhirnya bisa nulis lagi. And see, tulisannya bener-bener random :D Demo, daijoubu. Selama bisa menebar hikmah dan ibrah, gak masalah ^_^
Shelter, April 30th 2014. Malam Mayday.
Backsound : Goodbye to Onaji Kurai Thank You

Thursday, 10 April 2014

Perempuan Penggenggam Bara Islam

Engkau telah lama berkelana
dalam belantara gelap tanpa batas
Belasan tahun dalam pencarian
Namun, tak kunjung kau temukan cahaya

Dan tiba masa
Saat tanya dan harapanmu terjawab
Kau temukan Islam
bersama warna-warni 
yang membunuh gelapnya jiwamu

Hangat
Cerah
Bersinar
Tanpa batas

Lalu, Dia biarkan kau buktikan
Seberapa murni cinta yang kau beri
Seberapa teguh keyakinan yang kau tanam
Seberapa kuat pijakan yang kau tapak

Karena ternyata bara Islam juga sangat panas
Dan kau terbakar olehnya
Hingga kau hidup dengan panas bara itu

Perempuan penggenggam bara Islam
Meski kenyataan telah membunuhmu
Menusuk hatimu dalam
dan semakin dalam

Kau kan selalu hidup
Bersama bara yang kau genggam
Bersama mabda yang kau emban
karena kaulah sang penggenggam bara Islam

By : Dwi Putri Ayu Rizki A. Lestari

Sebuah persembahan untuk dua sahabatku, Midori dan bu Dokter. Barakallahulakuma yaa Ukhty. Wish u all the best. Semoga Allah senantiasa menjaga antuma dalam ketaatan dan keistiqomahan hingga Dia memanggil antuma ke sisiNya. Ini hanya sedikit persembahan dariku. Kenanglah. Tak perlu sebagai hadiah. Cukup kenang bahwa ada seseorang yang bangga dan bersyukur menjadi salah satu sahabat kalian. Dan aku berharap itu aku :)


Khairunnisa, April 10th 2014. Bersama Ujian.