Seperti baru kemarin saya menulis note untuk diri saya sendiri. Tidak terasa sudah setahun sejak saya menulis note super absurd itu. Dan sekarang saya sudah nyaris memasuki usia 22 tahun. Usia yang tidak bisa dibilang remaji eh remaja apalagi abege. Usia yang kata salah satu teman saya udah harus “segera” menikah *plis deh*
Yah,
menuju usia 22 tahun ada beberapa pertanyaan mainstream yang sering tertuju
pada saya. Saat pertanyaan itu dilontarkan, saya baru tersadar bahwa saya sudah
bukan anak kecil lagi. Gerbang kedewasaan telah lama terbuka dan saya telah
lama menapakinya. Saya teringat perkataan ustadzah saya.
“Orang
lain boleh saja peduli pada kita. Tapi, seharusnya yang peduli pada kita adalah
diri kita sendiri. Karena pilihan kita hari ini akan menentukan akan jadi apa
kita di masa depan”.
Dan
sekali lagi itu adalah sebuah tamparan yang menyejukkan hati saya. Pengingat
saat saya masih suka bermain-main dengan waktu. Padahal, kematian itu pasti
datang, siap atau tidak siap.
Menuju
putaran ke-22, saya dikejutkan sebuah cerita menarik yang membuat saya tidak
berhenti tertawa saat mengingatnya. Sebuah percakapan antara anak berusia 5
tahun dengan teman saya. Dan lucunya saya tidak habis pikir kenapa anak itu
bisa punya kesimpulan yang bahkan tidak terpikirkan oleh saya. Sebuah
pertanyaan polos yang membuat saya nyaris terbahak.
I : Mbak, kapan lulusnya? (bertanya dengan
polos pada teman saya)
M : Emang kenapa? (Teman saya tidak tahu
apa maksud anak ini tiba-tiba nanya begitu. Apalagi saya)
I : Katanya Mbak seneng sama adek. Mbak
gak mau ngurusin adek kalo udah lulus?
M : Emang ngurus adek maksudnya gimana?
I : Nikah. Kan nanti ada adeknya
Suasana
hening dan saya langsung tertawa. Haha, ternyata anak kecil bisa punya
kesimpulan imajinatif kayak gitu. Belajar dimana ya dia? :D *Mbak Ir, jjang ^^*
Intinya, saya juga harus siap-siap dengan pertanyaan seperti itu. Lebih
menakutkan daripada pertanyaan to the point :D
Yang
kedua, saya ingin mengubur salah satu passion saya. Ah, sepertinya itu bukan
passion. Soalnya saya punya banyak, haha :D Yah, salah satu hal yang saya
senangi tapi sepertinya saya tidak berjodoh dengannya. Dan sepertinya saya
lebih baik merelakannya saja seperti yang telah saya lakukan sebelumnya.
Kedengarannya gloomy banget ya? But I’ll try to find something that suite me
well. I believe Allah will lead me to find it. Dan yang pasti, saya akan tetap
menulis untuk perubahan dan revolusi, yeah!
Shelter,
August 26th 2014. 09:50 PM. After a surprise.
No comments:
Post a Comment