Monday, 27 January 2014

Everyday is Monday

Shobakhul Khair! 

Yeah, di pagi yang dingin ini saya mau numpang berceloteh. It's about Monday. But, why Monday? Ya, karena hari ini hari Senin. Kalo hari Selasa saya gak bakalan nulis ini hari Selasa. Haha, becanda :D

Hari Senin adalah hari yang dulu pas jaman sekolah paling bikin saya stres. Soalnya sekolah dimulai hari Senin. Sebenarnya kampus juga mulai hari Senin tapi karena gak setiap hari kuliah, jadinya tetap bisa nyantai hehe.

Senin adalah hari pertama bekerja di awal minggu. Padahal, asal kata Senin itu dari Bahasa Arab, Isnain atau dua. Jadi sebenarnya hari Senin adalah hari kedua dalam satu minggu. Hari pertama adalah hari Ahad atau hari Minggu. 

Tapi, buat saya yang super sibuk ini, everyday is Monday. Kenapa? Meskipun saya udah gak aktif kuliah lagi, setiap hari saya tetap aja ke kampus. Bahkan pas masih aktif kuliah kalo gak ada kelas saya juga tetap ada di kampus. Trus, saya ngapain? Haha. Teman-teman saya selalu nanya,

"Dit, ada kelas?"
"Gak"

"Trus, ngapain masih di kampus?"
"Ngeceng"


Ya, itu jawaban bego saya ke teman-teman yang nanyain. Emang sih mahasiswa sekarang itu tipenya banyak. Ada yang kupu-kupu (Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang), ada yang kura-kura (Kuliah-Rapat-Kuliah-Rapat), ada yang Kuliah-Mall, dsb. Tapi kalo saya masuk kategori yang lain. Jangan kira saya di kampus keliaran gak jelas. Saya punya kerjaan di kampus yang bikin saya gak sering di kontrakan apalagi sering di rumah *orang rumah saya jauh*

Kerjaan saya adalah pekerjaan yang buat sebagian besar orang adalah pekerjaan paling absurd. Gak dapat duit, gak dapat nilai bagus, gak dikenal, kalopun dikenal gak dikenal seperti artis tapi seperti teroris, dan banyak deh komentar yang melayang ke saya tentang kerjaan saya. Yah, buat saya sih wajar aja, orang yang bisa liat cuma penduduk langit kok, tapi yang ngerasain penduduk bumi. Waah, ajaib banget dong kerjaan saya. Iya dong :D

Di kampus saya jadi BuNga Dakwah. Saya berkutat di kuliah (Buku), tapi gak hanya itu. Saya juga Ngaji. Mengkaji Islam Kaffah yang gak hanya sholat, puasa, zakat, haji tapi Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Dan berdakwah. Menyebarkan pemikiran Islam ke teman-teman kampus. Gini-gini saya politisi lho, tapi bukan politisi cap krupuk kayak politisi sekarang. Saya politisi Islam. Ya, politik di dalam Islam adalah mengurusi urusan umat. Jadi, kalo seseorang peduli sama keadaan sekitarnya dan berusaha mencari penyelesaiannya dalam Islam berarti dia udah berpolitik. So, gak perlu nyaleg sampe ngabisin duit segala.

Nah, itulah kerjaan saya sampai hari ini yang bikin setiap hari adalah hari Senin.

Oke, sekian celotehan pagi kali ini. Edisi Monday :D

Khairunnisa, January 27th 2014. 09:05 AM. Campus I'm coming.

*Backsound : Don't Care by CN BLUE

Sunday, 26 January 2014

Belajar dari Makhluk Unyu

Saya sangat suka anak kecil. Gak tau sejak kapan. Kayaknya sejak saya merasa jadi "Kakak". Sejak saat itu saya selalu suka anak kecil. Selain mereka unyu, imut dan polos, saya juga selalu ketawa kalo main sama mereka. Hidup mereka seolah tanpa beban :-D


Hari Sabtu kemarin saya mendapat amanah menjadi panitia dalam Open House Intelektual Muslimah. Acaranya seru banget, tapi kalo jadi panitia gak akan bisa ngikutin seperti peserta. Dan karena saya kebagian perlengkapan, jadi kudu mobile kemana-mana. Pas bebas tugas, ternyata kebagian gendong adek-adek bayi. Mulai dari Ammar sampai Abid. Trus, akhirnya diminta tolong jagain Hamam.

Dan ada dua percakapan yang membuat saya senyum-senyum sendiri dari kemarin.

Yang pertama percakapan dengan Hamam dan Harits.

Hamam    : (mengomentari gambar paus buatan Ahmad) Kalo gambar paus ada mulutnya dong
Saya        : Emang Hamam pernah lihat paus?
Hamam    : Pernah (dengan lafal R yang belum sempurna)
Saya        : Gimana gedenya?
Hamam    : Segini (sambil memperlihatkan dengan tangannya)
Saya        : Paus makan apa?
Harits       : Ikan kecil
Saya        : Ikan kecilnya dimana?
Harits       : Ikan kecilnya berenang di laut
Hamam    : (tiba-tiba menyela) Ada ikan lele juga
Saya         : Kalo ikan lele berenang dimana?
Hamam     : (dengan wajah polosnya yang unyu) di pasar
Saya         : (nahan ngakak)

*Hadeh polosnyaaaa

Kedua percakapan Faras dengan Umminya..

Faras   : Ummi, aku mau itu (nunjuk teh kotak di atas meja)
Ummi   : Oh, ini ummi punya (ngeluarin teh kotak dari ransel sambil senyum)
Faras    : (ngambil teh kotak trus diam sebentar) Trus, sama apalagi mi?
Saya     : (mendengar percakapan itu sambil beres-beres langsung tepok jidat) gubrakz!

*anak kecil, paling bisa kalo ada maunya



Yah, begitulah tingkah makhluk unyu bernama anak-anak. Mereka tetaplah anak-anak. Kadang, mereka harus nangis kayak si Ahmad ngamuk gegara Umminya salah gambar. Kadang, mereka pengen diperhatiin lebih, kayak Dzaki yang selalu ngirim voice note di WA ke saya. Dan mereka selalu bisa tau siapa yang beneran sayang sama mereka. Hmm, pelajaran buat yang pengen nikah. Harus jadi orang tua yang bener-bener sabar dalam memahami anak. Makanya, nikah itu bukan cuma modal nekad. Tapi, harus beneran disiapin pake ilmu. Mau berlayar gak bawa bekal. Gak lucu kan? :-D

-Memori Open House Intelektual bersama anak-anak, Ringin Asri, January 25th 2014.

Thursday, 23 January 2014

Untukmu, Gadis Pemimpi

Pagi ini tiba-tiba keingat Kakak. Salah satu orang yang menginspirasi sejak dulu. Meskipun banyak kenangan buruk di masa kecil, tapi ternyata dia orang yang luar biasa.

========================================================================

Aku ingin mengajakmu berkelana menjejaki semesta
Melihat indahnya dunia
Sambil melukis angkasa
dalam warna-warni cakrawala

Aku ingin kau meneriakkan pada dunia
Bahwa mimpimu belum kandas
di atas ribuan lembaran fiksi
yang kau tulis bersama sejuta mimpi

Aku ingin kau melangkahkan kakimu
Berlari hingga jauh
Mengejar dan menggapai mimpi-mimpimu

Bersama senja yang menjelang
Bersama surya yang mulai membenam
Sedalam hatimu
di penghujung samudera

Tetaplah percaya
Bahwa pilihanmu
akan membawamu selangkah demi selangkah
pada mimpi-mimpimu

Bukan hanya di atas kertas
Bukan hanya dalam khayalan
Tapi ia ada
dalam kenyataan

Jika kau tak mampu berdiri
Aku akan menjadi tongkat bagimu
Jika kau tak mengerti arah
Aku akan menjadi kompas bagimu

Jika kau takut
Izinkan aku menggenggam tanganmu
Jika kau lelah
Kan kupinjami bahuku untukmu bersandar

Jika kau bersedih
Izinkan ku menyeka air matamu
dan mengembalikan senyum di wajahmu
Bersama kita kan berlari menuju mimpi-mimpi kita


*Dedicated to my Elder Sister. Never give up, coz I'll stay by yourside


Khairunnisa, January 23rd 2014. 06:52 AM. Listening to OST. Stairway to Heaven.

Saturday, 18 January 2014

Akhir Ujian-ku

Okaeri. Welcome Home. Haha, setelah lama tidak berceloteh di sini, hari ini saya balik lagi *meskipun mepet. Maklum kalo akhir minggu banyak job :D

Alhamdulillah, minggu-minggu penuh ujian terlewati. Dan ternyata UAS-nya MTA kayak saya emang rada beda. Udah jarang ujian tulis kayak dulu. Bikin sakubun (karangan) bla bla bla. Semester ini ujiannya banyakan take home. Dan salah satunya adalah Honyaku I (Penerjemahan I)

Ini adalah UAS Honyaku saya. Sebelumnya saya pernah posting. UAS Honyaku tentang mukashibanashi atau cerita rakyat. Dan ternyata oh ternyata, ceritanya hampir sama kayak cerita saya? *eh
Waktu nge-print sampai ada kejadian lucu. Tiba-tiba tukang fotokopiannya nanya tentang arti kata "hana", hidung atau bunga. Saking kagoknya saya sampai hampir speechless. Dan akhirnya saya cuma jawab, tergantung kanjinya. Bisa diartikan hidung, bisa bunga. Haha, sudahlah lupakan.

Kalo Indonesia punya Bawang Merah, Bawang Putih, Eropa punya Cinderella, Jepang juga punya satu. Mau tau?

Cekidot :D


Komenbukuawanbuku
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang anak perempuan cantik bernama Suzu. Karena ibunya telah meninggal, teman bermain Suzu hanyalah seekor burung gereja.
Ayah Suzu menikah lagi dengan seorang perempuan cantik dan memiliki seorang anak perempuan. Ibu baru Suzu hanya bersikap baik terhadap anak perempuannya tetapi bersikap buruk terhadap Suzu. Beberapa waktu kemudian, ayahnya pun meninggal. Kehadiran Suzu tidak lagi dibutuhkan oleh ibu tirinya. Setiap hari, ia disuruh mengerjakan pekerjaan rumah yang sangat banyak.
“Suzu, bersihkan rumah, mencuci, buatkan makanan, setelah itu…”
Suatu hari di malam hari, Suzu disuruh untuk pergi mengambil kastanye di gunung. Saat mengambil kastanye, hari mulai gelap. Akhirnya, Suzu tersesat.
“Ini dimana, ya? Aku tersesat di jalan. Aku tak mengerti sebaiknya berjalan kemana”
Saat itu, dari kejauhan terlihat cahaya. Suzu kemudian mencoba mendatangi sebuah gubuk tua. Seorang nenek sedang duduk di samping perapian.
“Saya tersesat di gunung. Malam ini bolehkah saya menginap di sini?”
“Baiklah”
Namun, sesuatu terjadi setelahnya. Nenek itu berubah menjadi Yamanba1 yang mengerikan.
“Kau tampaknya seorang anak yang baik. Ambillah kutu dari kepalaku”
“Iya,” kata Suzu. Suzu lupa akan rasa takutnya dan menuruti perkataan Yamanba.
Suzu tidak hanya mengambil kutu tetapi juga mengambil ular dan lipan.
Suzu diberitahu banyak hal oleh Yamanba.
“Kau adalah anak yang baik. Kuberikan kotak harta karun ini. Jika kau menginginkan sesuatu, bukalah kotak ini dan ucapkanlah keinginanmu”
Suzu kembali ke rumah dengan selamat. Tetapi ibu tirinya tidak senang Suzu pulang dengan selamat.
“Berani-beraninya kau pulang ke rumah dengan selamat tanpa membawa kastanye”
Hari festival pun tiba. Suara gendang dan seruling terdengar. Ibu tiri mengantar anak perempuannya pergi ke festival. Sebelum pergi, ibu tiri menyuruh Suzu menaburkan beras di halaman.
“Jika tersisa sebutir beras, jangan benamkan ke tanah dan pungutlah. Kalau tidak dipungut kembali, kau tidak bisa pergi ke festival”
Sambil menangis, Suzu mengambil dan menaburkan beras, burung gereja pun terbang ke halaman membantu menaburkan beras.
“Nah, kau bisa pergi ke festival,” kata burung gereja.
Kimono2-ku kotor, aku malu”
“Kotak harta karun, kotak harta karun,” kata burung gereja.
“Aku ingin kimono, Yamanba San”
Ketika membuka kotak harta karun, dari dalam keluar kimono yang sangat indah. Pada waktu itu, Yamanba muncul dan mengendarai kuda kemudian memberikan zouri3 pada Suzu.
“Nah, pergilah ke festival dengan kuda ini. Dia sangat baik,” kata Yamanba.
Semua orang di festival terkesima dengan kimono yang dipakai oleh Suzu.
“Siapa anak itu?,” semua orang bertanya-tanya.
Seorang anak milyuner terpesona pada Suzu kemudian duduk di sebelahnya.
“Lihat, Bu! Kakak sedang duduk di sana,” kata adik kepada ibunya.
“Jangan mengatakan hal bodoh! Orang itu pastilah putri dari negeri seberang”
Orang-orang yang membawa kuil kecil dengan tandu lewat di depan Suzu. Suzu merasa seperti berada di surga. Putra milyuner yang jatuh cinta pada Suzu terus menatapnya. Tiba-tiba Suzu berdiri kemudian berkata
“Aku harus pergi sekarang. Selamat tinggal”
Suzu harus pulang dari lebih cepat dari siapapun di festival itu. Kuda tersebut melompat masuk dan Suzu langsung menaikinya. Kemudian kuda tersebut membawa Suzu pulang dari festival dengan kecepatan penuh. Tetapi, Suzu menjatuhkan salah satu zouri-nya. Kemudian anak milyuner itu mengambilnya. Untuk beberapa saat orang itu tenggelam dalam pikirannya tentang Suzu. Di kemudian hari, utusan dari keluarga milyuner itu datang.
“Kami sedang mencari anak perempuan yang memakai zouri ini di hari dimana acara festival berlangsung”
“Ah, ini milik anak perempuan saya,” kata ibu tiri memaksakan kepada putrinya. Tetapi, zouri tersebut agak sedikit besar.
Di sisi lain, Suzu datang dari dalam rumah membawa pasangan zouri yang terbang waktu itu.
“Andalah orang yang dicari oleh anak kami”
Suzu akhirnya tinggal di rumah milyuner tersebut dan menjadi istri dari putranya. Rasanya seperti mimpi dan Suzu bahagia.
-TAMAT-

Catatan Kaki :
  1. Hantu gunung di Jepang.
22. Pakaian tradisional wanita Jepang.
33. Sandal tradisional wanita Jepang. Bentuknya seperti bakiak. 

*Ternyata cerita rakyat itu tipenya hampir sama hehe. Cuma beberapa bagian saja yang beda. Kalo Cinderella punya sepatu kaca, Suzu punya Zouri :D

Khairunnisa, January 18th 2014. 07:27 AM. Siap-siap dinas.

Thursday, 9 January 2014

Sayonara Bokutachi No Youchien (2011)


Banyak hal menarik yang bisa diteliti dari sosok unyu dan imut-imut bernama anak-anak. Dan saya sangat suka memperhatikan tingkah mereka. Sampai saya dapat julukan khusus yaitu Shotakon atau boy addict. Gak hanya anak laki-laki sih, saya suka semua anak-anak. 

Film ini saya tonton setelah dapat rekomendasi dari adik teman sekamar saya di kontrakan. Dan ternyata film ini akhirnya sukses bikin saya nangis juga hehe *lebay banget gue* Di sini juga saya pertama kali lihat si anak kecil itu. Ashida Mana, yang juga jadi pemeran utama di Usagi Drop. Tapi, disini perannya beda banget. Kalo di Usagi Drop dia pendiaaaaam banget, di sini beda 180 derajat. Di sini dia cerewet banget. Makanya saya suka. Kawai ne :D

Sayonara Bokutachi No Youchien atau Goodbye Our Kindergarten adalah film yang bercerita tentang persahabatan 6 orang anak TK yang sebentar lagi akan lulus. Yamazaki Kanna (Ashida Mana), Taniguchi Hiromu (Hashimoto Tomoya), Uehara Takumi (Sato Ruiki), Mochida Mikoto (Honda Miu), Horikawa Shunsuke (Kuroda Hiroyuki), dan Kishimoto Yui (Ihara Ryoka). 

Suatu hari, kelima anak ini mendapat kabar bahwa teman mereka, Hiromu tengah sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit. Karena sakitnya itu, Hiromu dipastikan tidak bisa mengikuti acara kelulusan sekolah mereka. Akhirnya, mereka berinisiatif mengunjungi Hiromu yang dirawat di rumah sakit di luar kota. Berbekal pengetahuan Takumi tentang jalur kereta, kelima anak ini nekad pergi menjenguk Hiromu dengan berbekal uang saku mereka. Sanggupkah mereka bertemu Hiromu sebelum acara kelulusan sekolah? Silahkan ditonton biar gak penasaran :D

Lihat film ini saya jadi ingat masa kecil saya. Dulu jaman masih kecil persahabatan itu sangat berarti. Yang namanya teman itu bener-bener sosok yang waw. Apalagi waktu kecil teman saya gak lebih banyak dari musuh saya sehingga bagi saya *bahkan sampai sekarang* sosok teman adalah sosok yang sangat berarti setelah keluarga. Makanya saya senang sekali ketika saya paham Islam yang sebenarnya. Saya bertemu banyak teman-teman yang mengajarkan saya tentang hidup ini. Yang menyayangi saya dengan tulus dan selalu membantu saya semampu mereka. Disaat kebanyakan orang berteman karena manfaat dan tidak segan-segan membeberkan aib temannya ketika mereka sedang bermasalah satu sama lain. Well, pesan yang dalam yang ditinggalkan film ini bikin saya bener-bener terenyuh. Good job! 4 bintang buat Sayonara Bokutachi No Youchien :D

Last, jazakumullah khairan katsir buat semua teman-teman yang selalu ada buat saya. Special for teman-teman MHTI UB, tiga sahabat saya, Chairo, Midori, Aoi, adik-adik kelas saya yang super dan semua orang-orang hebat yang bersedia menjadi teman saya. And maybe you are one of them :)
Minna, arigatou. Hontou ni arigatou ^_^

Usagi Drop Live Action Movie (2011)

Saya gak ngerti kenapa orang Jepang itu suka banget bikin sesuatu yang bentuknya banyak. Nah, saya lupa kalo saya pernah nonton film ini. Film ini diaptasi dari manga dan karena ratingnya bagus, dijadiin live action deh. Itu ciri khas Jepang. Jadi, kebanyakan anime dan live action movie yang keren-keren itu awalnya dari manga sebenernya. Orang Jepang cukup liar kalo saya bilang :D

Alasan kenapa saya nonton film ini sederhana. Pertama, saya suka sama anak kecil pemeran utamanya. Karena sebelumnya saya juga nonton film lain yang pemerannya juga anak itu. Kedua karena saya suka sekali dengan anak-anak. Children addicted dah :D

Well, film ini bercerita tentang kehidupan seorang pria lajang yang berubah 180 derajat setelah mengadopsi anak kakeknya. Apalagi wajah si cowok tadi mirip banget sama wajah kakeknya waktu muda. Kayaknya cocok banget ditanyain sama cowok single, gimana rasanya kalo dia harus membagi hidupnya dengan seorang anak berusia 6 tahun? Haha, mungkin itu yang dirasakan Daikichi Kawachi (Kenichi Matsuyama) saat membawa pulang Rin Kaga (Ashida Mana) dan memulai hidup bersama anak imut dan pendiam ini. Daikichi sendiri sebenernya gak tau alasan apa yang bikin dia mau ngajakin Rin pulang untuk tinggal sama dia. Mungkin karena Daikichi kasian karena keluarga besarnya juga tidak terlalu suka dengan Rin. Pasalnya, Rin adalah anak hasil hubungan gelap kakek Daikichi dengan pelayannya.

Awal-awal beradaptasi mereka sangat kaku. Tapi lucunya si Daikichi mau aja deket-deket sama Rin . Setiap pagi bikin sarapan, lari-lari sambil gendong Rin ke stasiun kereta dan nganter-jemput sekolah. Rin. Ya, bener kata pepatah. Cinta itu datang karena terbiasa. Karena terbiasa juga Daikichi akhirnya beneran sayang sama Rin dan nganggap Rin sebagai anaknya. Akhirnya, mereka berdua saling mengisi satu sama lain seperti ayah dan anak meskipun sampai akhir Rin gak nganggap Daikichi sebagai ayahnya. Tapi, Rin tetap sayang sama Daikichi. Hmm, kalo penasaran sama ceritanya, silahkan ditonton sendiri. Apalagi buat yang ngefans banget sama pemeran L dalam Death Note ini :D

Yang bikin saya suka sama film ini adalah perubahan Daikichi yang tadinya hidup seperti layaknya jomblo jadi sangat penyayang dan kebapakan. Ya, anak-anak emang sesuatu banget. Dan itu yang bikin saya suka sekali dengan mereka. Selain karena mereka imut, lucu dan unyu, mereka juga selalu bisa memberi warna dalam kehidupan orang dewasa. Mengajari orang dewasa arti ketulusan. Karena anak kecil itu peka banget soal perasaan. Mereka akan cepat tau siapa yang sayang sama mereka dengan tulus dan siapa yang tidak. Seperti Rin dengan Daikichi. Dan 3,5 bintang untuk film ini :D

UAS Penerjemahan I

Mata kuliah ini sebenernya ada di semester 5, tapi dulu ketua program studi saya pas pembekalan peminatan jurusan bilang kalo penerjemahan II di semester 6 hanya mata kuliah pilihan, jadi kalo mau ngambil penerjemahan I di semester 7 gapapa. Semester 5 ngambil bahasa asing pilihan aja dulu, Korea atau Mandarin. Akhirnya, saya gak ngambil matkul ini di semester 5.

Penerjemahan I adalah mata kuliah favorit saya semester ini, karena mata kuliah ini masih nyerempet sama peminatan saya, yakni sastra. Meskipun sebenarnya saya juga suka linguistik cuma gak tau kenapa dari awal saya lebih tertarik ke sastra. Menurut saya banyak yang bisa dibahas dan lebih luas. Bisa dikaitkan kemana-mana. Kalo linguistik lebih terikat dengan pola masyarakat tertentu yang berkaitan dengan bahasanya *efek belajar sosiolinguistik* atau mungkin juga karena saya gak terlalu mendalami. Soalnya kalo di linguistik itu masih ada pragmatik dan interdisipliner yang lain yang mungkin saja lebih menarik. Tapi, ya life is choice dan saya milih sastra haha :D

UAS Penerjemahan I kali ini temanya sama dengan tugas sebelum UAS, yakni mukashibanashi atau cerita rakyat. Dan ada beberapa pertanyaan tambahan seputar aplikasi penerjemahan sesuai dengan topik yang sudah diajarkan. Lebih asik sih dibanding Penerjemahan II (Honyaku II) yang lebih ke Senmon yougo atau bahasa keahlian. Ngebahas koran dan analisis wacana yang tentu saja lebih menantang dan lebih taihen daripada Honyaku I. Cuma Honyaku I asik soalnya nerjemahinnya lebih freely daripada Honyaku II. Berharap suatu saat saya menjadi penerjemah novel Jepang haha

Dan sekarang mulai nyicil mukashibanashinya. Sampai ketemu minggu depan pas ngumpulin tugasnya :D
Ganbarimasu!

Khairunnisa, January 9th 2014. Menjelang rehat.

Wednesday, 8 January 2014

Love Will Prevail (Hero Will Never Die)

Love Will Prevail. Ini lagunya Maher Zain yang saya dapat dari teman saya tahun lalu. Lagu ini sebagai bentuk solidaritas kepada kaum Muslimin di Suriah. Sama seperti lagu Palestine Will Be Free. Haha, waktu itu saya sempat membatin, "Kira-kira Maher Zain bakalan bikin lagu buat Suriah gak ya?" Eh ternyata beneran dibuat lagunya.

Lagu ini emang dalam banget. Saya gak hafal sih liriknya. Cuma ada bagian yang saya ngerti artinya karena ketangkep telinga saya trus diproses di otak saya haha :D

Trus, kenapa lagu ini kayaknya istimewa banget buat saya? 

Lagu ini adalah lagu yang saya dengarkan saat saya menulis cerpen untuk Suriah beberapa waktu lalu. Alhamdulillah karena lagu ini juga saya jadi bisa nulis cerpen yang awalnya saya pikir bakalan susah untuk menyelesaikannya. Jadi, ceritanya beberapa bulan sebelumnya ada lomba omnibook untuk Suriah dengan menuliskan cerpen yang settingnya ada di Suriah. Waktu itu sebenarnya saya pengen banget ikut, dari awal ada iklan itu. Tapi, saya mikir. Karena udah lama gak nulis cerpen dan yang ikut adalah orang-orang yang (menurut saya) udah expert soal nulis-nulis cerpen jadinya agak lama saya mutusin *emang dasar saya aja yang kurang pede* Ya udah, waktu berlalu begitu cepat. Tapi, postingan tentang lomba itu muncul terus di TL saya. Ditambah lagi ada beberapa orang yang saya kenal juga sudah ikut. Ah, jadi sempat bingung mau ikut atau gak. Haha, kalo inget itu saya jadi ngerasa payah banget.

Suatu hari, saya lagi muter lagu di playlist. Gak tau kenapa akhir-akhir saya jadi lebih senang lagu hip hop dan rap ketimbang pop, ballad dan RnB. Tapi, lucunya waktu itu lagu Love Will Prevail yang keputer di music player. Saya dengerin. Eh, kok bagus ya? Langsung deh ide buat ikutan lomba itu muncul. Disinilah saya mengubah keputusan saya dengan keputusan paling darurat. Ya, saya memutuskan untuk ikut. Berbekal fasilitas internet gratis di perpus kampus *karena waktu itu laptop saya, si Kiyan lagi ngadat* akhirnya saya mulai menulis. Kurang lebih dua jam setengah saya habiskan untuk menulis cerpen tersebut. Waktu yang sangat singkat setelah 2 tahun yang lalu saya juga menulis cerpen tapi dengan waktu yang lebih lama. Alhamdulillah, saya selesai setengah jam setelah azan Dhuhur berkumandang. Dan selama saya menulis cerpen, lagu Love Will Prevail yang menuntun nalar saya membayangkan tentang Suriah dan membuat alur cerita. Yeah, I Can do it! :D

Sebenarnya ada beberapa lagu yang juga mengiringi saya menulis cerpen tersebut, tapi hanya Love Will Prevail yang bikin saya sampai nangis-nangis pas ngetik. Gak tau deh orang-orang di deket saya mungkin ngiranya saya lagi patah hati trus curhat di sosmed. Haha whatever-lah :D

Finally, beberapa waktu kemudian saya pun mendapat pengumuman hasil lomba. Dan alhamdulillah karya saya menjadi salah satu karya yang akan dibukukan dalam omnibook tersebut. Rasanya gimanaa gitu. Ini adalah buku kedua saya. Dulu ada buku Antologi Puisi tapi terbitan lokal di kampung saya. Waktu itu karena saya menjadi juara 3 lomba menulis puisi. Yah, Love Will Prevail.

Ternyata emang gak ada yang sulit jika punya keyakinan dan tekad yang kuat (azzam). Karena semua kesulitan berubah menjadi power yang menuntun untuk terus maju dan berlari menuju finish

Dan Suriah, yang dalam hadist Rasulullah SAW akan menjadi pusat Negara Islam (Khilafah) akhirnya menjadi salah satu inspirasi saya. Melihat bagaimana Allah tidak menyiakan satu pun hambaNya. Karena seringkali kita yang hidup di zaman sekarang menyesali, coba dulu hidup di masa Khilafah. Padahal, Allah punya hadiah tersendiri buat kita. Apa itu? Al Ghuroba. Sebuah gelar istimewa yang membuat para shahabat dan syuhada menjadi iri terhadap orang-orang yang mendapatkan gelar tersebut. Yang disebut sebagai saudara kandung oleh Rasulullah SAW. Ya, happiness for the strangers. Hope I'll be one of them who stand on the rostrum of light. 

There’s no fear in my heart
Got nothing left to lose
I saw my loved ones die

Oh, I swear that I won’t give in
By God you’ll never win
I’ll fight for what’s right

And nothing can stand in my way
Even if I get knocked down
I will stand my ground

And I’ll never
Hide or run away
Love will prevail
By God it will
Love will prevail
I refuse to fail
Love will prevail

Life’s become so cheap
So many orphans weep
They forgot how to smile

Oh, I cannot understand
Just how somebody can
Murder an innocent child

I swear their lives won’t be lost in vain
Even if I get knocked down
I will stand my ground

And I’ll never
Hide or run away
Love will prevail
By God it will
Love will prevail
I refuse to fail
Love will prevail

God made me free
You can’t take that away from me
Freedom is my destiny
I have a dream

And my dream is to see
To see all my people smile
See all of them free and proud
I feel the wind of peace

‘Cause with hardship comes ease
That’s why I won’t lose faith
And I know that God is Great

So, I’ll never
Hide or run away
Love will prevail
By God it will
Love will prevail
I refuse to fail
Love will prevail


I won’t run away
Love will prevail
By God it will
Love will prevail
I refuse to fail
Love will prevail

Multazim, January 8th 2014. 07:33 AM. Siap-siap UAS.

Tuesday, 7 January 2014

UAS-nya eMTeA

Hellow, Earth! This is me again :D

Kali ini saya gak niat posting review, resensi atau apapun. Lagi banyak kerjaan *healaaah gaya* hehe :D
Ya, banyak kerjaan soalnya ini minggu-minggu UAS (Ujian Akhir Semester). Tapi, UAS buat saya yang MTA (Mahasiswi Tingkat Akhir), UASnya jelas beda. Haha, detik-detik terakhir menuju hengkang dari kampus. 

Waktu ternyata berlalu begitu cepat. Dan sudah banyak yang terjadi. Mulai dari drama perang melawan teroris malam tahun baru, sampai melejitnya harga elpiji yang bikin rakyat semakin menjerit. Itu drama tambahan. Masih ada nih drama yang belum tamat, drama korupsi. Fiewh, negara ini benar-benar makin menjadi-jadi. Sebentar lagi menuju kehancuran.

Dulu, jaman saya masih aktif kuliah, UASnya pasti tulis-menulis. Mulai kanji, sakubun, choukai, de es be. Yang ujian lisan cuma kaiwa. Kalo sekarang, rasanya ujian santai banget. Datang cuma ngumpulin tugas take home, ngisi absen, pulang. Tapi, bencananya *eh ujiannya adalah lembaga yang biasa diajakin diskusi untuk perubahan negeri ini juga sepi. Tutup semua, mamen. Sibuk UAS. Sedih sih, soalnya aktivis perubahannya juga ternyata sibuk banget buat UAS. Masa sih gak ada waktu buat mikirin nasib rakyat negeri ini? Padahal kan mereka intelektual, agent of change, iron stock *bukan stok setrikaan lho ya*

Last but not least, saya berharap semoga besok ada kesempatan untuk bisa diskusi lagi sama mereka. Agar panas ideologi (Islam) ini bisa menjalar sampai ke pembuluh kampus. Allahu Akbar! *Full of Spirit*

Multazim. January 7th 2014. 10.20 PM.   

Muslim Demolisher, Reach The Goal To Be 100% Muslim

Haha, ini adalah resensi buku pertama yang saya tulis. Waktu SMA sih udah pernah belajar resensi. Tapi ya gitu, korban pendidikan Kapitalis jadi ya belajarnya pas waktu itu aja. Ini adalah resensi iseng yang saya ikutkan lomba dan wow-nya adalah saya dipilih sebagai juara pertama oleh penerbit bukunya. Bener-bener seperti habis kejatuhan bintang haha :D

Judul Buku     : MUSLIM DEMOLISHER
Penulis           : ADI WIJAYA
Penerbit         : KUTLAH PRESS
Cetakan ke-1 :  Juli 2011
Tebal             : 342 halaman

Ukuran          : 12 x 17,5 cm

Jika hidup bisa diibaratkan seperti sebuah game, maka setiap tahap dalam kehidupan bisa diibaratkan level dalam game tersebut. Setiap level memiliki tantangan khusus yang harus dilewati untuk menuju level selanjutnya dan tentu saja semakin tinggi levelnya, maka tingkat kesulitannya pun semakin tinggi.
Begitulah yang digambarkan oleh penulis buku Muslim Demolisher, Adi Wijaya. Penulis mengibaratkan hidup seorang Muslim layaknya audisi. Jika saat ini orang-orang berbondong-bondong untuk mengikuti audisi agar bisa menjadi orang terpandang dan diakui di sisi manusia, dalam buku Muslim Demolisher, Adi Wijaya menyajikan sebuah audisi yang berbeda dari kebanyakan. Bisa saya katakan, ini bukan audisi biasa. Ini audisi luar biasa. Audisi untuk meraih pencapaian tertinggi di sisi Allah swt; yakni menjadi seorang Muslim yang kaffah. Sebuah audisi yang tidak memiliki banyak persyaratan dan siapapun bisa mengikuti tanpa ada batasan usia, latar belakang pendidikan, tempat tinggal, warna kulit, dan sebagainya.
Sebagaimana tujuan yang ingin dicapai dalam audisi ini, yakni menjadi seorang Muslim kaffah, maka di setiap level memiliki tantangan tersendiri yang mengharuskan adanya pengorbanan dari setiap peserta audisi. Namun, para peserta audisi tidak perlu takut dan khawatir akan kegagalan di setiap tantangan, selama komitmen masih terhujam kuat untuk mencapai tujuan, akan selalu ada wild card atau kesempatan untuk melangkah ke tantangan selanjutnya.  
Muslim Demolisher. Judul tersebut sepintas terdengar garang. Namun, saat mulai membaca, lembar demi lembar, chapter demi chapter, isi buku ini justru memiliki sisi romantis tersendiri. Bahasa yang digunakan begitu puitis dan buku ini seolah ingin berdialog dengan siapapun yang membacanya. Isinya begitu warna-warni. Setiap bagian memiliki ciri khasnya tersendiri. Tentang sebuah pencarian, jawaban atas teka-teki, tentang cinta, tentang tujuan dan pencapaian. Memberi banyak inspirasi dan motivasi serta senyuman kepada pembacanya. Begitulah, tulisan dari hati selalu bisa menginspirasi dan memotivasi. Pengalaman pun berperan penting dalam menciptakan sebuah karya yang inspiratif bagi pembaca. Dan menurut saya, kalimat yang tepat untuk buku ini adalah “Don’t judge the book by it’s title”.
Buku ini akan sangat menarik untuk para pencari jati diri dan pencari arti kehidupan hakiki. Namun, bukan berarti tidak cocok untuk mereka yang sudah menemukannya. Buku ini juga mampu menjadi penyemangat dan inspirasi bagi mereka yang sudah memulai langkah menjadi Muslim Demolisher untuk tetap konsisten sebagai pendobrak bagi peradaban kelam untuk diganti dengan peradaban cemerlang. Mungkin akan sedikit membosankan bagi mereka yang tidak sabar membuka lembar demi lembar buku ini untuk menyelesaikan tantangan dari setiap audisi. Saran saya, bacalah buku ini sambil menyeruput secangkir kopi atau teh agar setiap inti dari isinya dapat dicerna hingga selesai dan tidak perlu terburu-buru karena kesabaran akan proses yang sedang dijalani adalah kunci dari kesempurnaan pencapaian. Selamat membaca, selamat mengikuti audisi menjadi Muslim Demolisher, a 100% Muslim. 4/5

Thursday, 2 January 2014

Annyeong Hyeong (2004)


Berawal dari tugas Apresiasi Prosa saya akhirnya menemukan film ini. Waktu itu bingung mau nonton film apa dan karena saya tidak update lagi soal film-film menarik, saya pun meminta tolong kepada adik kelas saya untuk mengobrak-abrik laptopnya mencari sepotong film untuk tugas. Haha, disaat teman-teman saya yang lain bahagia karena tugasnya nonton film, saya bersusah payah nyari film karena gak punya :D

Okelah, saya akan sedikit mengulas film yang menurut saya lumayan bagus ini. Saking bagusnya saya sampai menjadikan film ini sebagai bahan tugas dua kali. Tugas terstruktur dan tugas UTS. Yah, mungkin lebih tepatnya karena saya belum mendapat pembanding hehe.

Han Byul dan Han Eui
Film Hello Brother (Terjemahan bahasa Inggris dari "Annyeong Hyeong) diangkat dari kisah nyata dan bercerita tentang seorang anak berusia kira-kira 10 tahun bernama Jang Han Eui (Park Ji Bin). Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Jang Han Byul (Seo Dae Han). Han Byul menderita tumor otak dan harus mengikuti kemoterapi. Sejak kakaknya sakit, Hani yang nakal dan manja kekurangan perhatian dari orang tua dan juga kakaknya, Han Byul. Namun, dibalik kenakalannya, Han Eui sangat menyayangi dan memperhatikan Han Byul. Meskipun ia tidak menunjukkannya secara langsung. Selain itu, Han Eui juga prihatin dengan ibunya yang selalu bersedih sejak mengetahui penyakit yang diderita Han Byul.


Han Eui nyoba hibur ibunya pake dance
Suatu hari, Han Eui ingin menghibur ibunya yang sedih dengan mencoba mengikuti tarian seorang penyanyi di televisi. Namun, karena Han Byul sensitif dengan suara keras, Hani akhirnya dimarahi oleh ibunya. Hani yang marah lalu menggunakan handuk Han Byul sehingga Han Byul akhirnya harus dirawat lagi di rumah sakit. Han Eui yang merasa bersalah akhirnya sedikit demi sedikit bersikap baik kepada Han Byul.


Han Eui cemburu sama Wook
Sejak Han Byul ikut kemoterapi secara rutin, Han Eui jadi sering bermain ke rumah sakit. Suatu hari, ada anak lain yang akhirnya harus kemoterapi kembali bernama Choi Wook (Choi Woo Hyuk). Choi Wook menderita leukemia stadium akhir. Dan ia diprediksikan tidak akan bertahan lama. Namun, Wook adalah anak yang periang. Ia bercita-cita menjadi seorang komedian dan sangat suka dengan seorang komedian bernama Little Boy Jade. Wook yang dekat dengan Han Byul membuat Hani cemburu dan selalu marah kepada Wook.


Han Eui di rumah Wook di Desa
Namun, karena Wook akhirnya Hani belajar menjadi anak baik dan mengerti tentang persahabatan serta rasa saling menyayangi. Saat Hani berkelahi dengan teman sekolahnya, Tae Joon, Wook membawa Hani ke rumahnya. Di sana mereka bermain di gunung yang menurut Wook di gunung tersebut ada seseorang bernama Tarzan. Saat Wook pingsan karena kelelahan, Tarzan tersebut memberinya minum sehingga ia sadar. Dan Hani sangat percaya bahwa air itu mampu menghidupkan Wook kembali.


Wook dan Little Boy Jade
Sewaktu Wook koma, untuk mengabulkan keinginan Wook, Hani mendatangkan Little Boy Jade ke rumah sakit tempat Wook dirawat dan Wook menjadi sangat senang. Namun, akhirnya kondisi Wook memburuk diikuti oleh memburuknya kondisi Han Byul. Hani yang panik karena memburuknya kondisi Han Byul, nekad pergi ke rumah Wook untuk meminta air kepada Tarzan di gunung. Ia mengajak serta Tae Joon ke sana. Namun, di sana Hani tidak mendapati Tarzan. Hanya mata air tempat Tarzan itu mengambil air minum. Han Byul berhasil selamat meskipun akhirnya Han Byul mengalami kebutaan permanen. Sedangkan Wook akhirnya meninggal. Meskipun Wook sudah meninggal, Hani dan Han Byul selalu mengingatnya.



Han Byul dan Han Eui di akhir cerita

Film ini sebenarnya sederhana. Konfliknya juga sederhana. Gak seribet The Heirs *haha, ya kali* Tapi ada banyak hal yang membuat saya tersentuh. Pertama, ibu Han Byul yang awalnya sangat kejam dan suka mukulin anaknya, akhirnya jadi penyayang setelah Han Byul sakit. Bahkan ibunya akhirnya berhenti bekerja untuk merawat Han Byul. Bener-bener heart of a Mom deh. Kedua, perubahan sikap Han Eui yang awalnya nakal, manja, ingin selalu diperhatikan dan kasar *tapi sebenarnya sayang banget sama Han Byul* akhirnya menjadi anak baik yang rela berkorban demi kakak dan sahabatnya. Ketiga, sikap tegar Choi Wook yang terkena kanker dan sebenarnya tahu bahwa hidupnya tidak lama lagi. Tetapi dia tetaplah anak-anak yang punya mimpi dan cita-cita setinggi langit yang tidak akan bisa dihentikan oleh penyakit seperti apapun ganasnya. Nah, itu yang saya suka dari anak-anak. Mereka melihat resiko tidak lebih dari sekedar hal yang memang harus dilewati tanpa rasa ragu dan takut seperti orang dewasa yang kebanyakan mikir haha *kayak saya -_-*


Well, film ini keren. Si Han Eui yang cerewet banget di Boys Before Flower ternyata emang dari dulu udah banyak gaya. Cocok deh perannya di sini. Recommended buat ditonton :) 3,5 bintang deh buat film ini :D 


Rurouni Kenshin (2012)

Saya gak tau mau mosting dengan cara apa, haha lebay. Doki doki suru mah kalo kata anak-anak Sastra Jepang. Yah, maklumlah saya baru mulai nulis review lagi. Sebenarnya dulu pas SD suka banget ngereview drama, tapi itu udah dari jaman kapan tau hehe.

Okelah, daripada berlama-lama, kita hentikan saja kekacauan ini. Sekarang mulai review. Cekidot. Film ini sebenarnya rilis 2012. Tepatnya kapan saya juga kurang tau, soalnya saya baru nonton akhir tahun lalu *jiah gaya, maklum udah tahun 2014* itu pun juga karena rekomen dari adek kelas yang tiba-tiba suka sama pemeran Kenshin padahal awalnya dia mah pilih-pilih *eh Awalnya sih saya gak begitu tertarik nonton, soalnya udah pernah nonton movienya tapi yang anime dan menurut saya kurang bagus sih. Mungkin kalo baca novelnya lebih keren soalnya ceritanya seru dan bisa sekalian belajar lagi Sejarah Jepang hehe. Tapi ternyata film ini tidak terduga. Pertama, filmnya beda dengan bayangan saya. Kedua, ternyata filmnya ada sekuelnya dua sekaligus di tahun ini. 

Kalo ngomongin Kenshin atau Samurai X semua pasti udah tau. Ya, film ini bercerita tentang perjalanan seorang Samurai eh lebih tepatnya mantan pembunuh berdarah dingin berjuluk Hitokiri Battosai yang aslinya namanya Himura Kenshin. Dalam pengembaraannya Kenshin banyak bertemu dengan orang-orang yang bisa dibilang tidak biasa. Nah, film ini kurang lebih menggambarkan seperti itu tapi dengan sedikit berbeda. 

Hitokiri Battosai, Himura Kenshin
Film ini dimulai dengan pertarungan terakhir Kenshin (Kenshin diperankan oleh Sato Takeru. Yang suka Kamen Rider pasti tahu :D) di era peralihan zaman Edo ke zaman Meiji. Kenshin adalah pembunuh berdarah dingin di zaman Edo. Karena kehebatannya dia dijuluki "Hitokiri Battosai" atau "Battosai Sang Pembantai". Kenshin yang mengetahui zaman sudah berubah, akhirnya banting setir jadi pengembara. Makanya namanya jadi Rurouni Kenshin atau Kenshin Sang Pengembara. Dalam pengembaraannya itu Kenshin bertemu dengan musuh-musuh yang berbahaya (di film ini musuhnya namanya Takeda Kanryuu dan orang bayarannya yang mengaku jadi Battosai), bertemu teman baru, Sanosuke (diperankan Munetaka Aoki), Yahiko (diperankan Taketo Tanaka) dan Megumi (diperankan Yu Aoi) serta menemukan cinta sejatinya, Kamiya Kaoru (Diperankan oleh Takei Emi).

Pertemuan Kenshin dengan Kaoru
Kenshin yang sedang dalam pengembaraan tiba-tiba melihat selembar kertas ditempel yang memberitakan tentang Hitokiri Battosai. Namun, saat Kenshin belum selesai dengan keheranannya, tiba-tiba seorang gadis muda menodongnya dengan pedang kayu karena Kenshin terlihat membawa samurai. Kenshin yang tidak mengerti apa-apa berusaha menghindari pukulan gadis itu. Tebak itu siapa? Haha, benar pemirsa. Itu Kamiya Kaoru, putri tunggal pemilik dojo Kamiya Kasshin Ryu, sebuah perguruan Kendo yang masih eksis di awal zaman Meiji. 

Takani Megumi, dokter bayaran Takeda Kanryuu
Di saat yang sama, seorang mafia pengedar opium sedang menikmati hasil pekerjaan Megumi, tabib yang dipaksa untuk membuatkan opium bagi orang-orang yang sudah ditawan untuk menguntungkan bisnisnya. 

Fujita Goro (Diperankan oleh Yosuke Eguchi), mantan Shinsengumi (Samurai negara pada zaman Edo) yang curiga dengan bisnis Kanryuu kemudian menemuinya untuk memastikan apa bisnis yang sedang dijalankan Kanryuu. Namun Kanryuu mengelak bahwa bisnisnya adalah bisnis opium yang merupakan bisnis terlarang. 

Udo Jin-e, Battosai palsu
Di tempat yang berbeda, Megumi yang berusaha melarikan diri dari Kanryuu hendak melapor ke polisi terkait bisnis ilegal Kanryuu. Namun, saat itu Udo Jin-e (diperankan Koji Kikkawa) yang mengaku sebagai Battosai datang mengobrak-abrik kantor polisi dan membunuh semua orang di sana kecuali Megumi yang berhasil melarikan diri. 


Kaoru yang kebetulan lewat melihat Jin-e sedang mengelap darah bekas orang yang dia bunuh. Kaoru langsung mendatanginya dan mereka pun terlibat perkelahian yang menyebabkan tangan Kaoru terkena pedang Jin-e. Saat itu, Kenshin yang ingin mengembalikan sapu tangan Kaoru datang menolong. Jin-e langsung mengetahui siapa Kenshin sebenarnya. Kenshin yang merasa khawatir langsung menarik tangan Kaoru dan melarikan diri. Dan Kaoru pun membawa Kenshin ke rumahnya.

Rumah Kaoru dulunya adalah sekolah tempat belajar pedang. Saat ayah Kaoru meninggal dan Battosai kembali membantai, dojo milik ayah Kaoru sepi. Hanya satu muridnya yang tinggal, yakni Yahiko. Bagi Kaoru, pedang adalah senjata untuk melindungi, bukan alat untuk membunuh. Dan jurus Kamiya Kasshin adalah teknik yang sangat manusiawi. Dia tidak ingin membiarkan Battosai terus menumpahkan darah dengan pedangnya. Sedangkan bagi Kenshin, untuk melawan seseorang haruslah memiliki kekuatan yang seimbang dan Kenshin tahu bahwa Kaoru bukanlah lawan yang seimbang bagi Battosai. Lagipula, tidak seharusnya mengorbankan diri hanya demi gengsi. Namun, Kaoru yang sudah terlanjur emosi kemudian marah pada Kenshin. 

Setelah itu, datanglah gerombolan yang hendak mengacaukan dojo milik ayah Kaoru. Saat itu, Kenshin mulai menunjukkan kemampuannya meskipun tidak sepenuhnya karena Kenshin sudah berjanji tidak akan menggunakan pedangnya untuk membunuh *adegannya mirip banget sama anime. Keren*

Setelah kekecauan itu, Kenshin akkhirnya ditangkap dan dipenjara untuk beberapa saat. Dan saat itu, Megumi yang ketakutan serta kehujanan bertemu dengan Yahiko. Kemudian Yahiko membawa Megumi ke Dojo. 

Yamagata Aritomo (diperankan oleh Eiji Okuda) yang merupakan pejabat pemerintahan Meiji lewat Goro yang juga mengetahui identitas asli Kenshin mencoba mengajaknya untuk bekerjasama meminjam kekuatan Kenshin untuk memberantas peredaran opium di ibu kota. Namun, Kenshin dengan tegas menolaknya dan berkata bahwa dia tidak akan menjadi pembantai lagi. Kenshin ingin melindungi orang-orang di sekitarnya dengan pedangnya. Goro yang emosi lalu menantang Kenshin berduel. Namun, saat berduel Kenshin sama sekali tidak menggunakan jurus menyerang. Dia hanya bertahan dan menghindar. Hingga saat terakhir pun dan Goro menyadari bahwa Kenshin benar-benar tidak ingin menyerang lagi, akhirnya Goro menghentikan pertarungannya dengan Kenshin. Dan Kenshin pun dibebaskan. Di luar penjara, Kaoru datang menjemputnya dan merasa berhutang budi pada Kenshin. Kaoru kemudian mengajak Kenshin ke rumahnya. Namun, Kenshin merasa tidak pantas karena dia adalah Battosai yang asli. Tetapi Kaoru menyangkalnya dan mengatakan bahwa Kenshin adalah seorang pengembara. Dan setiap orang pasti punya masa lalu yang ingin dihapusnya. Akhirnya Kenshin ikut bersama Kaoru. Di rumah Kaoru, Kenshin berkenalan dengan Megumi yang ternyata agak centil *tapi akhirnya saya tahu kenapa Megumi kayak gitu*

Malamnya, Kaoru mengajak Kenshin makan sebagai tanda terima kasih. Yahiko dan Megumi juga ikut bersama mereka. Kaoru yang penasaran dengan asal-usul Megumi kemudian bertanya pada Megumi, tapi Megumi dengan centilnya justru bersandar di bahu Kenshin *haduh, sumpah gak penting banget-___-* Di rumah makan itu juga Kenshin bertemu dengan Kanryuu dan membuat Megumi harus bersembunyi. Kanryuu menawarinya menjadi pekerja. Kanryuu dengan sombongnya memamerkan uangnya. Kenshin makan dengan lahap dan sama sekali tidak peduli. Kanryuu yang emosi lalu berteriak pada pengunjung rumah makan dan bertanya siapa yang bersedia melawan Kenshin. 

Sanosuke
Lalu, muncul seorang pria berbaju putih bernama Sanosuke *nah ini nih yang nanti bantuin Kenshin nyelamatin Megumi* Kenshin akhirnya terlibat perkelahian dengan Sanosuke. Tapi, Kenshin hanya menghindar dan seperti mempermainkan Sanosuke. Akhirnya Kenshin menyadarkan Sanosuke bahwa sebenarnya Sanosuke menuruti orang yang salah. Sanosuke yang sadar dengan kata-kata Kenshin, membuat Kanryuu semakin marah.

Malam itu juga, Jin-e kembali beraksi dengan membunuh banyak orang termasuk kekasih salah seorang perempuan yang membuat Kenshin teringat akan masa lalunya. Ini yang saya baru tahu. Asal muasal goresan X di wajah Kenshin itu diberikan oleh sepasang tunangan. 

Saat Kenshin masih belia, dia sudah berpengalaman menjadi seorang pembunuh bayaran. Suatu malam ia membunuh beberapa samurai. Namun, salah seorang diantaranya menolak mati karena dia sedang ditunggu oleh seseorang yang berharga baginya. Kenshin yang marah berusaha tetap membunuh orang itu, namun orang itu belum mati. Pada serangan terakhir, orang itu akhirnya menggoreskan sebuah luka di pipi kiri Kenshin. Kenshin yang marah akhirnya menghabisi orang itu. Keesokkan harinya, seorang wanita cantik menangis di depan mayat seorang pria yang ternyata telah dibunuh oleh Kenshin. Sayang disini tidak diceritakan lengkap. Wanita yang ternyata adalah tunangan orang yang dibunuh Kenshin nantinya menjadi cinta pertama Kenshin. Pada akhirnya, sebelum meninggal wanita itu juga melukai pipi Kenshin sebagai bentuk balas dendam atas kekasihnya yang sudah meninggal.

Lamunan Kenshin berakhir saat Kaoru menghampirinya. Kaoru khawatir Kenshin pergi ke tempat lain. Saat itu Kenshin hanya tersenyum dan berkata bahwa ia lapar *klise banget* 
Sementara itu, Kanryuu berniat membalas dendam pada Megumi dengan meracuni air warga. Saat itulah banyak warga yang hampir mati keracunan. Megumi yang juga seorang dokter berusaha menolong dan merasa bersalah atas yang sudah terjadi. Akhirnya orang-orang desa selamat karena pertolongan Megumi. 

Kenshin yang penasaran lalu bertanya pada Megumi, tetapi Megumi justru membuka masa lalu Kenshin. Kenshin akhirnya bercerita tentang luka yang ia dapatkan. Megumi pun bercerita bahwa ia dan Kanryuu saling memanfaatkan. Kanryuu menjual opium demi uang dan Megumi membuat opium untuk bertahan hidup. Tapi, sebenarnya Megumi tidak ingin melakukannya dan ia justru menyesal dan merasa tidak berguna karena ia telah menjadi alat untuk membunuh orang-orang dengan membuat opium. 

Malamnya, Kenshin dan Sanosuke datang untuk menyelamatkan Megumi di rumah Kanryuu. Di scene ini sudah banyak adegan actionnya. Awalnya saya kira ini udah klimaks, ternyata baru permulaan. Kenshin mengerahkan segenap tenaganya untuk membebaskan Megumi. Di akhir, Goro datang dan menolong Kenshin untuk menangkap Kanryuu. Tapi, tidak berhenti sampai disitu karena Kaoru diculik oleh Jin-e. Kenshin yang mendengar Kaoru diculik langsung menuju kuil di hutan tempat Kaoru diculik. Di sana Jin-e menantang Kenshin untuk berduel setelah lebih dahulu memantrai Kaoru dan mengatakan bahwa jantung Kaoru akan berhenti selama 2 menit. Kenshin yang emosi kemudian meledak dan kembali dengan ekspresinya di awal film. Sangaarr..

Jin-e sangat senang melihat Kenshin begitu berambisi membunuhnya. Jin-e berharap bisa mati di tangan Hitokiri Battosai. Demi menolong Kaoru, Kenshin berniat untuk kembali menjadi Battosai sekali lagi, namun Kaoru berteriak dan memintanya berhenti. Saat itulah Kenshin seperti tersadar dari hipnotis. Jin-e akhirnya mati bunuh diri. Dan di akhir dia berkata bahwa pembunuh selamanya adalah pembunuh. Dan Kenshin tidak akan bisa menghindar dengan menjadi pengembara selamanya. Kenshin tetap menepati janjinya untuk tidak membunuh. Karena setelah membunuh, dendam akan muncul. Orang-orang dengan dendam seperti itu sebaiknya mati bunuh diri saja. Setelah peristiwa itu, Kenshin, Sanosuke, Yahiko dan Megumi akhirnya tinggal bersama.

Ini ending film pertama. Dan akhirnya saya harus mengakui bahwa Sato Takeru cocok banget meranin Himura Kenshin. Feelnya dapet banget. Mungkin karena sudah biasa jadi Kamen Rider hehe *gak nyambung* Tapi Sanosukenya kurang ganteng. Di anime wajahnya charming sih meskipun ngomongnya kasar. Dia ketuaan buat jadi Sanosuke *peace* Setelah nonton, saya akhirnya sadar kenapa film ini bisa masuk box office. Visualisasinya gak kalah seru sama yang anime meskipun bagian ceritanya gak ditampilkan semua. Di film ini lebih difokuskan setelah Kenshin mutusin jadi pengembara. Tapi, menurut saya adegan actionnya kurang. Padahal sih sebenarnya di beberapa bagian terutama pas Kenshin duel di situ titik tekan si sutradara untuk memperlihatkan sisi sadis Kenshin *haha sok tau* Yah, unexpectednya film ini adalah nyaris tidak ada sisi romantis yang ditampilkan. Hmm, mungkin karena emang belum aja kali ya? Overall, filmnya keren. Gak nyesel ditonton berkali-kali haha :D Jadi gak sabar nunggu sekuelnya ^^

Haha, this is my first review. Masih amatir banget pasti. Semoga berikutnya gak semakin parah #eh

Sebelum saya lupa, hal penting yang diambil dari film ini adalah bagaimana move on dari masa lalu. Di sini juga menggambarkan bagaimana hidup itu berjalan kebanyakan karena hasil dari pilihan. Kenshin memilih untuk menjadi pengembara dan melindungi orang-orang dengan pedangnya dan Megumi yang memilih kembali ke jalan yang benar sebagai seorang dokter yang mengobati. Sedangkan Jin-e memilih tetap menjadi psikopat dan mati oleh pedangnya sendiri. That's life. Don't hate your past, because your present is the result of your choice in the past. Love your present and plan the best for your future. Because your future is what you choose today.

Well, film ini boleh deh dikasih rating 4 :)