Tuesday, 7 January 2014

Muslim Demolisher, Reach The Goal To Be 100% Muslim

Haha, ini adalah resensi buku pertama yang saya tulis. Waktu SMA sih udah pernah belajar resensi. Tapi ya gitu, korban pendidikan Kapitalis jadi ya belajarnya pas waktu itu aja. Ini adalah resensi iseng yang saya ikutkan lomba dan wow-nya adalah saya dipilih sebagai juara pertama oleh penerbit bukunya. Bener-bener seperti habis kejatuhan bintang haha :D

Judul Buku     : MUSLIM DEMOLISHER
Penulis           : ADI WIJAYA
Penerbit         : KUTLAH PRESS
Cetakan ke-1 :  Juli 2011
Tebal             : 342 halaman

Ukuran          : 12 x 17,5 cm

Jika hidup bisa diibaratkan seperti sebuah game, maka setiap tahap dalam kehidupan bisa diibaratkan level dalam game tersebut. Setiap level memiliki tantangan khusus yang harus dilewati untuk menuju level selanjutnya dan tentu saja semakin tinggi levelnya, maka tingkat kesulitannya pun semakin tinggi.
Begitulah yang digambarkan oleh penulis buku Muslim Demolisher, Adi Wijaya. Penulis mengibaratkan hidup seorang Muslim layaknya audisi. Jika saat ini orang-orang berbondong-bondong untuk mengikuti audisi agar bisa menjadi orang terpandang dan diakui di sisi manusia, dalam buku Muslim Demolisher, Adi Wijaya menyajikan sebuah audisi yang berbeda dari kebanyakan. Bisa saya katakan, ini bukan audisi biasa. Ini audisi luar biasa. Audisi untuk meraih pencapaian tertinggi di sisi Allah swt; yakni menjadi seorang Muslim yang kaffah. Sebuah audisi yang tidak memiliki banyak persyaratan dan siapapun bisa mengikuti tanpa ada batasan usia, latar belakang pendidikan, tempat tinggal, warna kulit, dan sebagainya.
Sebagaimana tujuan yang ingin dicapai dalam audisi ini, yakni menjadi seorang Muslim kaffah, maka di setiap level memiliki tantangan tersendiri yang mengharuskan adanya pengorbanan dari setiap peserta audisi. Namun, para peserta audisi tidak perlu takut dan khawatir akan kegagalan di setiap tantangan, selama komitmen masih terhujam kuat untuk mencapai tujuan, akan selalu ada wild card atau kesempatan untuk melangkah ke tantangan selanjutnya.  
Muslim Demolisher. Judul tersebut sepintas terdengar garang. Namun, saat mulai membaca, lembar demi lembar, chapter demi chapter, isi buku ini justru memiliki sisi romantis tersendiri. Bahasa yang digunakan begitu puitis dan buku ini seolah ingin berdialog dengan siapapun yang membacanya. Isinya begitu warna-warni. Setiap bagian memiliki ciri khasnya tersendiri. Tentang sebuah pencarian, jawaban atas teka-teki, tentang cinta, tentang tujuan dan pencapaian. Memberi banyak inspirasi dan motivasi serta senyuman kepada pembacanya. Begitulah, tulisan dari hati selalu bisa menginspirasi dan memotivasi. Pengalaman pun berperan penting dalam menciptakan sebuah karya yang inspiratif bagi pembaca. Dan menurut saya, kalimat yang tepat untuk buku ini adalah “Don’t judge the book by it’s title”.
Buku ini akan sangat menarik untuk para pencari jati diri dan pencari arti kehidupan hakiki. Namun, bukan berarti tidak cocok untuk mereka yang sudah menemukannya. Buku ini juga mampu menjadi penyemangat dan inspirasi bagi mereka yang sudah memulai langkah menjadi Muslim Demolisher untuk tetap konsisten sebagai pendobrak bagi peradaban kelam untuk diganti dengan peradaban cemerlang. Mungkin akan sedikit membosankan bagi mereka yang tidak sabar membuka lembar demi lembar buku ini untuk menyelesaikan tantangan dari setiap audisi. Saran saya, bacalah buku ini sambil menyeruput secangkir kopi atau teh agar setiap inti dari isinya dapat dicerna hingga selesai dan tidak perlu terburu-buru karena kesabaran akan proses yang sedang dijalani adalah kunci dari kesempurnaan pencapaian. Selamat membaca, selamat mengikuti audisi menjadi Muslim Demolisher, a 100% Muslim. 4/5

6 comments:

  1. Resensi yg bagus...

    ReplyDelete
  2. Ededeh sa kr mi jg siapa.. bgusnya namamu :D

    ReplyDelete
  3. Hoho itu mi namanya inspirasi ketika stress menghapal Kanji,,, jadi ini mi hasilnya #plakk

    ReplyDelete
  4. Hahaa, bagus. Tingkatkan. BTW, mksh pujiannya. Maaf nah, nd ada uang kecil :p

    ReplyDelete
  5. uang besar juga tak apa hhhhhhh....

    ReplyDelete
  6. Hmmm, kapan2 pi nah.. :p

    ReplyDelete